Pages

Rabu, 30 Januari 2013

Perawatan Bunga Anthurium

Cara Tangani Daun Bermasalah
Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.
fokus4.jpg
Beberapa bulan yang lalu, Rudi membeli jenmanii cobra remaja dengan harga Rp 3 juta. Sebagai penghobi pemula, Rudi mengaku masih bingung apa yang harus dilakukan dan apa yang tak harus ia lakukan. Dalam hal itu, metode perawatan yang diketahuinya sangat minim. Baginya, mungkin penyiraman dan pemupukan sudah cukup memanjakan anthuriumnya.
Namun beberapa minggu berselang, bukan keindahan yang ia dapatkan, justru kesuraman daun mulai terlihat. Daun yang semula hijau, lambat laun kian menguning dan keriting. Melihat kejadian itu, Rudi pun panik. Seakan tak tahu apa yang ia lakukan, intensitas penyiraman dan pemupukan pun malah ditambah, demi memenuhi kebutuhan nutrisi tanamannya itu.
Sialnya, bukan kesembuhan dan kesegaran yang ia dapat, beberapa bulan berselang, daun anthuriumnya mulai berubah kuning solid dan akhirnya berguguran. Rasa kecewa jelas terpancar di wajahnya. Pasalnya, bukan harga yang ia sesalkan, harapan agar tanamanya tumbuh besar dan sempurna tak bisa diraih. Jangankan tumbuh bagus, mencapai daun tujuh pun tanamannya tak mampu bertahan.
Masalah yang dihadapi Rudi itu mungkin pernah juga Anda alami. Terutama bagi Anda yang baru beberapa bulan menggandrungi si raja daun asal Brasil ini. Kurangnya pengetahuan tentang pola perawatan hingga intensitas penyiraman dan pemupukan, membuat harapan yang besar pada anthurium jadi sesuatu yang mengecewakan. Bahkan mahalnya harga, tak jarang membuat seseorang jadi paranoid terhadap perawatan.
Beberapa orang menaruh tanaman mahalnya ini dalam ruangan khusus untuk mengkarantina dan menjauhkan kontak dengan orang lain atau tanaman jenis lainnya, agar tanaman tak rusak.
Namun sayangnya, tindakan yang dilakukan secara berlebih tanpa ada ilmu yang mendasarinya ini sangat tidak disarankan. Sebab, menurut Heru Trisaksono dari Ijo Royo Nursery Surabaya, laiknya tanaman yang lain, kehidupan anthurium tak bisa lepas dari faktor lingkungan dan sirkulasi angin yang baik.
Faktor lingkungan biasanya berpengaruh pada suhu, temperatur, dan kelembaban lingkungan hingga sistem pencahayaan. Sedangkan sistem sirkulasi udara, termasuk arah angin masuk dan keluar serta besaran kecepatan angin yang disarankan. Sistem pencahayaan yang baik adalah sekitar 60%, dengan kelembaban cenderung tinggi dan temperatur antara 200 sampai 270 C. Untuk itulah jika ingin mengkarantina anthurium, sebaiknya perhatikan beberapa persyaratan tersebut jika Anda tak ingin kecewa di kemudian hari.
Selain paranoid yang membuat anthurium dikarantina, perawatan over ternyata juga tidak baik buat anthurium. Niat hati mungkin ingin memanjakan anthurium, namun siapa sangka tindakan ini malah jadi boomerang yang dapat menyerang tanaman sewaktu-waktu.
Umumnya, tanda-tanda yang sering muncul pada daun yang diakibatkan karena perawatan over adalah daun berubah jadi warna kuning. Selanjutnya, daun yang menguning itu lambat laun berubah jadi kering dan berwarna kecoklatan. Jika sudah terjadi tahap itu, maka dalam hitungan beberapa hari, daun pun akan berlubang dan rusak.
“Tidak ada yang bisa dilakukan untuk menangani daun yang sudah menguning, selain menunggu datangnya daun baru dan menghindari kejadian ini terulang pada daun yang lain,” kata Heru.
bersih.jpg
“Untuk itulah, sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan, kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.
Intensitas Panas dan Pupuk
Kuning pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu kurang baik,” tandas Heru.
Itu berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram. Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.
Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.
Harap diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih. Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu, penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6 bulan saja.
usap.jpg
Selain pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium. Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00 sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.
Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada daun.

KEISTIMEWAAN ANTHURIUM BURGUNDI

Pesona Warna Hijau, Hitam, Ungu
Warna jadi salah satu eksotika dari daun anthurium, termasuk di dalamnya jenis burgundi yang menawarkan warna hijau, hitam, dan ungu. Paduan tiga warna dalam satu tanaman itu, membuat jenis ini jadi salah satu anthurium wajib bagi penghobi. Bentuknya yang beragam, membuat burgundi termasuk dalam anthurium tingkat atas yang juga mempunyai harga mahal.
struktur.jpg
Anthurium terkenal dengan serat, bentuk, dan warna daun yang eksotik. Unsur warna sendiri memegang peranan besar, terutama untuk varian yang menghasilkan rona merah maupun hitam. Harga kedua jenis warna tersebut bisa berlipat dibandingkan warna hijau. Keistimewaan dari burgundi memang dari kekuatan warna daun yang diyakini bukan dari mutasi atau silangan dari berbagai warna. Tapi burgundi mempunyai satu species sendiri yang mampu menghasilkan keturunan sama persis dengan indukannya, sehingga untuk melakukan perbanyakan bagi nurseri bukan hal yang mustahil.
Secara tak langsung, nama burgundi memang terdongkrak dari hingar-bingarnya anthurium, terutama dari jenis jenmanii yang harganya paling mahal. Beberapa tren anthurium pun sempat silih berganti, seperti tren dari karakter daun, bentuk daun hingga terakhir dari kombinasi warna, seperti jenmanii black dan red.
Dari tren warna yang sedang dicari pembeli, secara tak langsung membuat pamor burgundi kembali naik. Apalagi dari kombinasi tiga warna yang jarang dimiliki oleh jenis anthurium lainnya. Begitu juga dengan warna tanaman pun mengikuti, dimana gabungan warna hijau, hitam, dan ungu akan menghasilkan satu warna burgundi yang terpancar di beberapa bagian daun.
Hermansyah dari Kebun Kita Nurseri km 10 Kaliurang, Jogjakarta, mengatakan warna burgundi akan terlihat mulai dari batang, tulang, urat daun, hingga tepi daun. Burgundi saat ini mempunyai kelas tersendiri yang sejajar dengan anthurium lainnya, seperti jenmanii maupun gelombang cinta. Contohnya, koleksi burgundi tanduk miliknya yang sudah menunjukkan karakter sempurna, dimana warna burgundi sudah merata terlihat pada hampir semua bagian tanaman.
warna-burgundi-sudah-terlihat-dari-bonggol.jpg
Mulai dari batang tunas yang pupus keluar sudah memperlihatkan karakter warna burgundi. Warna yang dimiliki akan bertahan dan tidak pudar, meski daun sudah dewasa. Bahkan saat daun sudah besar di tepinya/lis akan berwarna ungu yang melingkari semua daun, sehingga bila dilihat, daun burgundi tanduk ini seperti diberi frame/pigura dengan warna ungu di semua tepi daunnya. Sangat menarik, terutama bila terkena matahari, dimana kontras warna antara hijau-ungu dan hitam akan terlihat. Kesan eksotis pun secara tidak langsung menghinggapi tanaman ini.
Dari beberapa varian burgundi, jenis tanduk mempunyai karater yang cukup kuat, dimana bentuk daun sangat tegas yang lurus dan meruncing di ujungnya. Sementara tepi daun mempunyai riak gelombang kecil yang mempertegas kekuatan dari tanaman. Dilihat dari atas, daun sudah terlihat rouset dan menonjolkan tulang dan urat daun yang mempunyai warna kehitaman. Mulai dari bentang, daun warna burgundi sudah terlihat, namun tidak begitu tegas, terutama untuk daun yang sudah tua. Tapi pada tunas yang baru tumbuh/pupus, warna burgundi akan terlihat kuat antara bonggol hingga separuh dari batang daun. Bentuk daun mulai dari bawah sudah melebar dan memanjang hingga setengah panjang daun.
Selanjutnya, daun sedikit melebar dan langsung meruncing di ujungnya yang menyerupai tanduk. Karakter daun sendiri di beberapa bagian sudah terlihat adanya warna burgundi, terutama pada ujung daun yang sudah tersirat warna ungu ke-hitaman. Warna di daun akan lebih cerah bila sinar matahari langsung mengenai daun. Tapi tentu tidak bisa dibiarkan lebih lama di bawah terik matahari. Sebab, bisa membuat tanaman ini kriting karena dehidrasi.
Warna ke-unguan dari tulang daun sendiri sudah terlihat sejak daun sudah pupus sempurna. Semburat warna sendiri akan mengisi bagian atas dari tulang daun yang merata di semua permukaan daun. Secara keseluruhan, burgundi tanduk layak jadi salah satu koleksi yang mempunyai harga cukup menarik. Untuk ukuran 6 daun, Hermansyah menawarkan harga hingga Rp 5 juta. Sedangkan bibitan cambah, di kisaran harga ratusan ribu rupiah.
Sebagai salah satu jenis dari anthurium, burgundi memberikan satu pilihan bagi penghobi untuk mencoba memiliki tanaman yang kaya akan warna ini. Apalagi diprediksi, ke depan burgundi akan memiliki pamor setingkat dengan jenmanii. Itu dilihat dari kekuatan warnanya yang menggabungkan tiga warna sekaligus.
Di beberapa bursa tanaman hias, posisi burgundi sendiri berada di atas beberapa jenis anthurium, seperti gelombang cinta maupun hookeri. Bahkan bila burgundi yang dijual sudah sempurna, dimana semburat warna sudah merata mulai dari batang, tulang daun, dan daun, harga sudah bisa disejajarkan dengan jenmanii. [wo2k]
Jaga Intensitas Matahari, Kelembapan, & Media Tanam
Menghasilkan warna yang sempurna pada tanaman burgundi ternyata gampang-gampang susah. Pasalnya, harus memperhatikan tiga usur utama, yaitu sinar matahari, kelembapan, dan media tanam yang berhubungan dnegan nutrisi yang digunakan. Terlalu banyak sinar matahari, warna burgundi akan lebih hitam di daun. Sementara tulang daun cenderung hijau.
Dari kasus tersebut, maka burgundi harus berada dalam naungan dengan paranet minimal 60% dan lebih tinggi bila berada di wilayah yang lebih panas. Sedangkan kekuranagn sinar matahari akan membuat tanaman berdaun panjang, karena mencari sinar dan warna akan pucat. Sebab, klorofil tidak tumbuh sempurna.
Kelembapannya berpengaruh dengan kebutuhan air yang berkaitan erat dengan pertumbuhan burgundi. Kelembapan terlalu kering, meski sinar matahari sudah tepat, tetap membuat tanaman tidak bisa tumbuh secara sempurna, bahkan bisa cenderung kerdil, karena kekurangan air. Namun terlalau lembab, akan membuat tanaman rawan penyakit dan paling parah akan membuat daun dan akar cepat busuk. Bukan pertumbuhan cepat yang didapat, tapi burgundi akan masuk dalam tahap kritis, bahkan terancam mati.
Media tanamnya sendiri sangat berpengaruh terhadap kekuatan akar dalam menyerap nutrisi, sehingga porous jadi syarat utama, karena akar anthurium sensitif dengan kelembapan, sehinga dengan media tanam yang porous, akan mempercepat pertumbuhan anthurium. Sebab, akar bisa bergerak bebas.
 

0 komentar:

Posting Komentar