Cara Tangani Daun Bermasalah
Daun jadi elemen penting dalam anthurium. Uuntuk itulah keberadaan bagian ini tak pernah luput dari perawatan dan perhatian khusus. Segala cara dilakukan demi menjaga kesehatan dan kelangsungan hidupnya.
Beberapa
bulan yang lalu, Rudi membeli jenmanii cobra remaja dengan harga Rp 3
juta. Sebagai penghobi pemula, Rudi mengaku masih bingung apa yang harus
dilakukan dan apa yang tak harus ia lakukan. Dalam hal itu, metode
perawatan yang diketahuinya sangat minim. Baginya, mungkin penyiraman
dan pemupukan sudah cukup memanjakan anthuriumnya.
Namun
beberapa minggu berselang, bukan keindahan yang ia dapatkan, justru
kesuraman daun mulai terlihat. Daun yang semula hijau, lambat laun kian
menguning dan keriting. Melihat kejadian itu, Rudi pun panik. Seakan tak
tahu apa yang ia lakukan, intensitas penyiraman dan pemupukan pun malah
ditambah, demi memenuhi kebutuhan nutrisi tanamannya itu.
Sialnya,
bukan kesembuhan dan kesegaran yang ia dapat, beberapa bulan berselang,
daun anthuriumnya mulai berubah kuning solid dan akhirnya berguguran.
Rasa kecewa jelas terpancar di wajahnya. Pasalnya, bukan harga yang ia
sesalkan, harapan agar tanamanya tumbuh besar dan sempurna tak bisa
diraih. Jangankan tumbuh bagus, mencapai daun tujuh pun tanamannya tak
mampu bertahan.
Masalah
yang dihadapi Rudi itu mungkin pernah juga Anda alami. Terutama bagi
Anda yang baru beberapa bulan menggandrungi si raja daun asal Brasil
ini. Kurangnya pengetahuan tentang pola perawatan hingga intensitas
penyiraman dan pemupukan, membuat harapan yang besar pada anthurium jadi
sesuatu yang mengecewakan. Bahkan mahalnya harga, tak jarang membuat
seseorang jadi paranoid terhadap perawatan.
Beberapa orang menaruh tanaman mahalnya ini dalam ruangan khusus untuk mengkarantina dan menjauhkan kontak dengan orang lain atau tanaman jenis lainnya, agar tanaman tak rusak.
Namun
sayangnya, tindakan yang dilakukan secara berlebih tanpa ada ilmu yang
mendasarinya ini sangat tidak disarankan. Sebab, menurut Heru Trisaksono
dari Ijo Royo Nursery Surabaya, laiknya tanaman yang lain, kehidupan
anthurium tak bisa lepas dari faktor lingkungan dan sirkulasi angin yang
baik.
Faktor
lingkungan biasanya berpengaruh pada suhu, temperatur, dan kelembaban
lingkungan hingga sistem pencahayaan. Sedangkan sistem sirkulasi udara,
termasuk arah angin masuk dan keluar serta besaran kecepatan angin yang
disarankan. Sistem pencahayaan yang baik adalah sekitar 60%, dengan
kelembaban cenderung tinggi dan temperatur antara 200 sampai 270 C.
Untuk itulah jika ingin mengkarantina anthurium, sebaiknya perhatikan
beberapa persyaratan tersebut jika Anda tak ingin kecewa di kemudian
hari.
Selain
paranoid yang membuat anthurium dikarantina, perawatan over ternyata
juga tidak baik buat anthurium. Niat hati mungkin ingin memanjakan
anthurium, namun siapa sangka tindakan ini malah jadi boomerang yang
dapat menyerang tanaman sewaktu-waktu.
Umumnya,
tanda-tanda yang sering muncul pada daun yang diakibatkan karena
perawatan over adalah daun berubah jadi warna kuning. Selanjutnya, daun
yang menguning itu lambat laun berubah jadi kering dan berwarna
kecoklatan. Jika sudah terjadi tahap itu, maka dalam hitungan beberapa
hari, daun pun akan berlubang dan rusak.
“Tidak
ada yang bisa dilakukan untuk menangani daun yang sudah menguning,
selain menunggu datangnya daun baru dan menghindari kejadian ini
terulang pada daun yang lain,” kata Heru.
“Untuk
itulah, sebelum menentukan anthurium sebagai tanaman yang akan
dipelihara, alangkah baiknya jika Anda mencari sedikit informasi
mengenai perawatannya. Sebab, secara umum merawat anthurium itu
gampang-gampang susah. Jika sudah tahu caranya, merawat anthurium sangat
menyenangkan. Dan sebaliknya, tanpa mengetahui proses perawatan,
kegiatan pemeliharaan sering berujung frustasi,” lanjutnya.
Intensitas Panas dan Pupuk
Kuning
pada daun anthurium tak selalu bagus. Jika jenis variegata semakin
kuning malah semakin mahal, tapi kalau warna kuning akibat sakit pada
anthurium dapat menurunkan gengsi dan harga jual. Terlalu sering menatap
sinar matahari dan terlalu banyak pupuk diduga jadi salah satu penyebab
daun berubah kuning. “Seperti halnya makan, segala yang berlebih itu
kurang baik,” tandas Heru.
Itu
berbeda dengan jenis variegata, kuning yang muncul karena sakit tampak
berbeda. Jika pada jenis variegata daun yang berwarna kuning masih
tampak segar, warna kuning pada daun sakit akan terlihat lebih suram.
Selain itu, pada permukaan tak jarang daun sakit yang berwarna kuning
akan terasa sangat kasar, karena adanya beberapa bagian yang rusak.
Pemupukan pada dasarnya tak perlu dilakukan seriap hari. Cukup 1-2 kali dalam seminggu. Proses pemupukan biasanya dilakukan dengan komposisi 10 CC pupuk dicampur dengan 8 liter air dan dilakukan apling tidak sekali dalam 4 hari.
Harap
diperhatikan, proses ini sebaiknya dilakukan dengan tepat dan berlebih.
Sebab, jika tanpa aturan tanaman akan cepat berubah kuning. Selain itu,
penggunaan pupuk slow release sebaiknya diberikan selama sekali dalam 6
bulan saja.
Selain
pemupukan, sinar matahari dan suhu yang terlalu tinggi akan mengubah
daun jadi kuning. Seperti halnya kulit yang terbakar, sinar matahari
juga dapat merusak fragmentasi dan pigmentasi kesehatan daun anthurium.
Waktu yang tepat untuk menjemur tanaman adalah sekitar pukul 08.00
sampai 10.00, dimana matahari belum terik. Jika hal tersebut tidak
dilakukan, maka tanaman akan cepat rusak.
Namun selain beberapa faktor tersebut, warna kuning pada anthurium juga
sering terjadi karena faktor usia. Umumnya, anthurium yang sudah keluar
tongkol secara otomatis diimbangi dnegan berubahnya warna kuning pada
daun.
KEISTIMEWAAN ANTHURIUM BURGUNDI
Pesona Warna Hijau, Hitam, Ungu
Warna
jadi salah satu eksotika dari daun anthurium, termasuk di dalamnya
jenis burgundi yang menawarkan warna hijau, hitam, dan ungu. Paduan tiga
warna dalam satu tanaman itu, membuat jenis ini jadi salah satu
anthurium wajib bagi penghobi. Bentuknya yang beragam, membuat burgundi
termasuk dalam anthurium tingkat atas yang juga mempunyai harga mahal.
Anthurium
terkenal dengan serat, bentuk, dan warna daun yang eksotik. Unsur warna
sendiri memegang peranan besar, terutama untuk varian yang menghasilkan
rona merah maupun hitam. Harga kedua jenis warna tersebut bisa berlipat
dibandingkan warna hijau. Keistimewaan dari burgundi memang dari
kekuatan warna daun yang diyakini bukan dari mutasi atau silangan dari
berbagai warna. Tapi burgundi mempunyai satu species sendiri yang mampu
menghasilkan keturunan sama persis dengan indukannya, sehingga untuk
melakukan perbanyakan bagi nurseri bukan hal yang mustahil.
Secara
tak langsung, nama burgundi memang terdongkrak dari hingar-bingarnya
anthurium, terutama dari jenis jenmanii yang harganya paling mahal.
Beberapa tren anthurium pun sempat silih berganti, seperti tren dari
karakter daun, bentuk daun hingga terakhir dari kombinasi warna, seperti
jenmanii black dan red.
Dari
tren warna yang sedang dicari pembeli, secara tak langsung membuat
pamor burgundi kembali naik. Apalagi dari kombinasi tiga warna yang
jarang dimiliki oleh jenis anthurium lainnya. Begitu juga dengan warna
tanaman pun mengikuti, dimana gabungan warna hijau, hitam, dan ungu akan
menghasilkan satu warna burgundi yang terpancar di beberapa bagian
daun.
Hermansyah
dari Kebun Kita Nurseri km 10 Kaliurang, Jogjakarta, mengatakan warna
burgundi akan terlihat mulai dari batang, tulang, urat daun, hingga tepi
daun. Burgundi saat ini mempunyai kelas tersendiri yang sejajar dengan
anthurium lainnya, seperti jenmanii maupun gelombang cinta. Contohnya,
koleksi burgundi tanduk miliknya yang sudah menunjukkan karakter
sempurna, dimana warna burgundi sudah merata terlihat pada hampir semua
bagian tanaman.
Mulai
dari batang tunas yang pupus keluar sudah memperlihatkan karakter warna
burgundi. Warna yang dimiliki akan bertahan dan tidak pudar, meski daun
sudah dewasa. Bahkan saat daun sudah besar di tepinya/lis akan berwarna
ungu yang melingkari semua daun, sehingga bila dilihat, daun burgundi
tanduk ini seperti diberi frame/pigura dengan warna ungu di semua tepi
daunnya. Sangat menarik, terutama bila terkena matahari, dimana kontras
warna antara hijau-ungu dan hitam akan terlihat. Kesan eksotis pun
secara tidak langsung menghinggapi tanaman ini.
Dari
beberapa varian burgundi, jenis tanduk mempunyai karater yang cukup
kuat, dimana bentuk daun sangat tegas yang lurus dan meruncing di
ujungnya. Sementara tepi daun mempunyai riak gelombang kecil yang
mempertegas kekuatan dari tanaman. Dilihat dari atas, daun sudah
terlihat rouset dan menonjolkan tulang dan urat daun yang mempunyai
warna kehitaman. Mulai dari bentang, daun warna burgundi sudah terlihat,
namun tidak begitu tegas, terutama untuk daun yang sudah tua. Tapi pada
tunas yang baru tumbuh/pupus, warna burgundi akan terlihat kuat antara
bonggol hingga separuh dari batang daun. Bentuk daun mulai dari bawah
sudah melebar dan memanjang hingga setengah panjang daun.
Selanjutnya,
daun sedikit melebar dan langsung meruncing di ujungnya yang menyerupai
tanduk. Karakter daun sendiri di beberapa bagian sudah terlihat adanya
warna burgundi, terutama pada ujung daun yang sudah tersirat warna ungu
ke-hitaman. Warna di daun akan lebih cerah bila sinar matahari langsung
mengenai daun. Tapi tentu tidak bisa dibiarkan lebih lama di bawah terik
matahari. Sebab, bisa membuat tanaman ini kriting karena dehidrasi.
Warna
ke-unguan dari tulang daun sendiri sudah terlihat sejak daun sudah
pupus sempurna. Semburat warna sendiri akan mengisi bagian atas dari
tulang daun yang merata di semua permukaan daun. Secara keseluruhan,
burgundi tanduk layak jadi salah satu koleksi yang mempunyai harga cukup
menarik. Untuk ukuran 6 daun, Hermansyah menawarkan harga hingga Rp 5
juta. Sedangkan bibitan cambah, di kisaran harga ratusan ribu rupiah.
Sebagai
salah satu jenis dari anthurium, burgundi memberikan satu pilihan bagi
penghobi untuk mencoba memiliki tanaman yang kaya akan warna ini.
Apalagi diprediksi, ke depan burgundi akan memiliki pamor setingkat
dengan jenmanii. Itu dilihat dari kekuatan warnanya yang menggabungkan
tiga warna sekaligus.
Di
beberapa bursa tanaman hias, posisi burgundi sendiri berada di atas
beberapa jenis anthurium, seperti gelombang cinta maupun hookeri. Bahkan
bila burgundi yang dijual sudah sempurna, dimana semburat warna sudah
merata mulai dari batang, tulang daun, dan daun, harga sudah bisa
disejajarkan dengan jenmanii. [wo2k]
Jaga Intensitas Matahari, Kelembapan, & Media Tanam
Menghasilkan warna yang sempurna pada tanaman burgundi ternyata gampang-gampang susah. Pasalnya, harus memperhatikan tiga usur utama, yaitu sinar matahari, kelembapan, dan media tanam yang berhubungan dnegan nutrisi yang digunakan. Terlalu banyak sinar matahari, warna burgundi akan lebih hitam di daun. Sementara tulang daun cenderung hijau.
Dari
kasus tersebut, maka burgundi harus berada dalam naungan dengan paranet
minimal 60% dan lebih tinggi bila berada di wilayah yang lebih panas.
Sedangkan kekuranagn sinar matahari akan membuat tanaman berdaun
panjang, karena mencari sinar dan warna akan pucat. Sebab, klorofil
tidak tumbuh sempurna.
Kelembapannya
berpengaruh dengan kebutuhan air yang berkaitan erat dengan pertumbuhan
burgundi. Kelembapan terlalu kering, meski sinar matahari sudah tepat,
tetap membuat tanaman tidak bisa tumbuh secara sempurna, bahkan bisa
cenderung kerdil, karena kekurangan air. Namun terlalau lembab, akan
membuat tanaman rawan penyakit dan paling parah akan membuat daun dan
akar cepat busuk. Bukan pertumbuhan cepat yang didapat, tapi burgundi
akan masuk dalam tahap kritis, bahkan terancam mati.
Media tanamnya sendiri sangat berpengaruh terhadap kekuatan akar dalam
menyerap nutrisi, sehingga porous jadi syarat utama, karena akar
anthurium sensitif dengan kelembapan, sehinga dengan media tanam yang
porous, akan mempercepat pertumbuhan anthurium. Sebab, akar bisa
bergerak bebas.
0 komentar:
Posting Komentar